Senin, 22 Oktober 2007

RESENSI BUKU

RESENSI BUKU
JUDUL BUKU : EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN
PENGARANG : Prof.Dr. Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddi Abdul Jabar
PENERBIT : PT. Bumi Aksara
TEBAL HALAMAN : 1-152
ISI BUKU :
Dalam buku ini dibahas bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkmbangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Untuk melaksanakan profesinya, tenaga pendidiK khususnya guru sangat memerlukan aneka ragam pengetahuan dan keterampilan keguruan yang memadai dalam arti yang sesuai dengan tuntutan zaman dan kemajuan sains dan teknologi. Diantara pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan juga calon guru adalah pengetahuan tentang kemampuan guru dalam mengevaluasi program pendidikan. Karena dalam setiap kegiatan yang termasuk kategori resmi dan besar misalnya kegiatan pendidikan, memerlukan satu langkah penting yang dikenal dengan istilah monitoring dan evaluasi, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian kegiatan dengan rancangan yang sudah disususn dan mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan.
Karena suatu pendidikan akan dikatakan sempurna jika dalam prosesnya dilaksanakan suatu evaluasi, dengan menggunakan strategi yang tepat sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Evaluasi terhadap program program pendidikan juga dimaksudkan untuk mengetahuai tingkat keberhasilan atau kegagalan suatu program pendidikan dan hasil evaluasi dapat dijadikan informasi sebagai masukan untuk menentukan tindak lanjut dari program yang sedang atau telah dilaksanakan.
Kandungan pokok buku ini terdiri atas dua macam yaitu: 1) Evaluasi dan 2) Program. Hal tersebut dijadikan intisari dalam pembahasan buku ini mengingat peranannya yang sangat vital dalam setiap proses pengajaran baik dalam satuan pendidikan sekolah maupun satuan pendidikan luar sekolah.
Dalam buku ini juga ditulis berbagai hal yang berkaitan dengan evaluasi program pendidikan. Diawali dengan bab pertama yang membahas mengenai konsep dasar evaluasi program., bab selanjutnya mengenai konsep dasar evaluasi program, bab selanjutnya mengkaji tentang model dan rancangan evaluasi program, perencanaan dan pelaksanaan evaluasi program dan lain-lain.
KELEBIHAN:
Buku ini sangat cocok sekali dibaca dan dipelajari oleh semua civitas akademika pendidikan baik guru, dosen maupun mahasiswa khususnya fakultas Tarbiyah yang telah menduduki semester akhir, karena mau tidak mau seorang guru itu dituntut untuk menguasai tentang kemampuannya dalam mengevaluasi agar dapat mencapai suatu tujuan.
Dalam buku ini juga ditulis rangkuman-rangkuman pada akhir bab nya, sehingga memudahkan bagi pembaca untuk mengetahui gambaran materi yang akan dipelajari. Sehingga pembaca mempunyai pengetahuan awal sebelum membaca lebih dalam.
KELEMAHAN:
Mengingat materi ini sangat penting peranannya dalam bidang pendidikan, maka materi-materi yang terkandung dalam buku ini kurang banyak pembahasannya. Disamping itu menurut saya bahasa yang dugunakan dalam buku ini sulit dipahami karena banyak ditulis istilah-istilah asing yang menghambat pemahaman kita.
SARAN:
Menurut saya sebaiknya materi ini dibahas lebih rinci dan spesifik agar lebih mudah dalam memahami materi ini. Disamping itu juga sebaiknya bahasa yang digunakan pun lebih sederhana agar para pembaca lebih mudah dalam mencerna kandungan pokok buku ini.

Selasa, 02 Oktober 2007

Jenis-jenis Validitas

JENIS-JENIS VALIDITAS

Validitas atau kesahihan menunjukan pada kemampuan suatu instrumen (alat pengukur) mengukur apa yang harus diukur (…. a valid measure if it succesfully measure the phenomenon), seseorang yang ingin mengukur tinggi harus memakai meteran, mengukur berat dengan timbangan, meteran, timbangan merupakan alat ukur yang valid dalah kasus tersebut. Dalam suatu penelitian yang melibatkan variabel/konsep yang tidak bisa diukur secara langsung, maslah validitas menjadi tidak sederhana, di dalamnya juga menyangkut penjabaran konsep dari tingkat teoritis sampai tingkat empiris (indikator), namun bagaimanapun tidak sederhananya suatu instrumen penelitian harus valid agar hasilnya dapat dipercaya.
Mengingat pentingnya masalah validitas. Maka tidak mengherankan apabila Para Pakar telah banyak berupaya untuk mengkaji masalah validitas serta membagi validitas ke dalam beberapa jenis, terdapat perbedaan pengelompokan jenis-jenis validitas, Elazar Pedhazur menyatakan bahwa validitas yang umum dipakai tripartite classification yakni Content, Criterion dan Construct, sementara Kenneth Bailey mengelompokan tiga jenis utama validitas yaitu : Face validity, Criterion Validity, dan construct validity, dengan catatan face validity cenderung dianggap sama dengan content validity. Berikut ini akan dikemukakan beberapa jenis validitas yaitu :
1. Validitas Rupa (Face validity). Adalah validitas yang menunjukan apakah alat pengukur/instrumen penelitian dari segi rupanya nampak mengukur apa yang ingin diukur, validitas ini lebih mengacu pada bentuk dan penampilan instrumen. Menurut Djamaludin Ancok validitas rupa amat penting dalam pengukuran kemampuan individu seperti pengukuran kejujuran, kecerdasan, bakat dan keterampilan.
2. Validitas isi (Content Validity). Valditas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi (konsep) yang harus diukur. Ini berarti bahwa suatu alat ukur mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Misalnya test bidang studi IPS, harus mampu mengungkap isi bidang studi tersebut, pengukuran motivasi harus mampu mengukur seluruh aspek yang berkaitan dengan konsep motivasi, dan demikian juga untuk hal-hal lainnya. Menurut Kenneth Hopkin penentuan validitas isi terutama berkaitan dengan proses analisis logis, dengan dasar ini Dia berpendapat bahwa validitas isi berbeda dengan validitas rupa yang kurang menggunakan analisis logis yang sistematis, lebih lanjut dia menyatakan bahwa sebuah instrumen yang punya validitas isi biasanya juga mempunyai validitas rupa, sedang keadaan sebaliknya belum tentu benar.

3. Validitas kriteria (Criterion validity). Adalah validasi suatu instrumen dengan membandingkannya dengan instrumen-pengukuran lainnya yang sudah valid dan reliabel dengan cara mengkorelasikannya, bila korelasinya signifikan maka instrumen tersebut mempunyai validitas kriteria. Terdapat dua bentuk Validitas kriteria yaitu : Validitas konkuren (Concurrent validity), Validitas ramalan (Predictive validity). Validitas konkuren adalah kemampuan suatu instrumen pengukuran untuk mengukur gejala tertentu pada saat sekarang kemudian dibandingkan dengan instrumen pengukuran lain untuk konstruk yang sama. Validitas ramalan adalah kemampuan suatu instrumen pengukuran memprediksi secara tepat dengan apa yang akan terjadi di masa datang. Contohnya apakah test masuk sekolah mempunyai validitas ramalan atau tidak ditentukan oleh kenyataan apakah terdapat korelasi yang signifikan antara hasil test masuk dengan prestasi belajar sesudah menjadi siswa, bila ada, berarti test tersebut mempunyai validitas ramalan.

4. Validitas konstruk (Construct Validity). Konstruk adalah kerangka dari suatu konsep, validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Menurut Jack R. Fraenkel validasi konstruk (penentuan validitas konstruk) merupakan yang terluas cakupannya dibanding dengan validasi lainnya, karena melibatkan banyak prosedur termasuk validasi isi dan validasi kriteria.