Minggu, 04 November 2007

internal evaluator

Evaluasi diri (self evaluation) merupakan kegiatan refleksi terhadap keadaan diri sendiri berdasarkan data maupun fakta yang ada, baik itu kekuatan, keterbatasan, peluang/kesempatan dan ancaman (strength, limitation, opportunity and threat) yang dilaksanakan oleh para pelaksana program pada suatu lembaga ( misalnya dosen, pejabat fakultas dan para guru pada institusi pendidikan ). Evaluasi diri bertujuan untuk menilai segala situasi atau kondisi yang dihadapi lembaga saat ini dalam mencapai perkembangan yang dicita-citakan dan memetakan situasi perkembangan ideal yang dicita-citakan dan menetapkan strategi pengembangan program selanjutnya. Evaluasi diri juga merupakan usaha internal lembaga dalam meningkatkan efektivitas proses, memperbaiki input dan output serta meningkatkan mutu dan keterserapan outcomes. Dengan demikian evaluasi diri merupakan kegiatan evaluasi terhadap situasi dan kondisi suatu lembaga yang dilakukan oleh lembaga yang bersangkutan (internal evaluation)
Sebagai internal evaluation, obyektivitas, akurasi dan validitas data terletak pada kejujuran dan kekritisan diri sendiri dalam menemukan titik – titik krusial (keberhasilan maupun kegagalan) dalam perjalanan program lembaga sehingga dapat dirumuskan sendiri alternatif solusi perbaikan maupun pengembangan program ke depan berdasarkan analisis SLOT yang dilakukan. Bagi sustu lembaga pendidikan, khususnya pendidikan tinggi.

eksternal evaluator

Obyeknya eksternal evaluator adalah kegiatan penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan oleh institusi maupun program pendidikan baik yang berupa input, proses, output, outcome, SDM dan manajemen yang dilaksanakan oleh institusi maupun program pendidikan tertentu. Dengan kegiatan akreditasi selain menghasilkan klasifikasi lembaga atau program pendidikan berdasarkan kriteria tertentu juga diperoleh peta kualitas lembaga penyelenggara pendidikan yang ada. Evaluator dalam akreditasi adalah evaluator eksternal baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun lembaga independen sebagai bentuk akuntabilitas publik.
Sertifikasi merupakan external evaluation seperti akreditasi, tetapi sasarannya adalah individu. Adapun obyek sertifikasi adalah prestasi belajar dan kompetensi dalam bidang pekerjaan tertentu. Evaluator dalam sertifikasi adalah evaluator eksternal, baik itu lembaga pendidikan di mana individu yang bersangkutan menyelesaikan pendidikannya maupun lembaga sertifikasi untuk kompetensi melaksanakan pekerjaan.
Jika evaluasi diri bermaksud untuk menata dan memperbaiki perjalanan program agar lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan-tujuan selanjutnya, maka akreditasi merupakan keputusan badan akreditasi yang memberikan pengakuan akuntabilitas dan sertifikasi merupakan pengakuan lembaga pendidikan maupun lembaga sertifikasi terhadap kualitas profesionalisme individu dalam menjalankan profesinya. Dengan semikian ketiganya bermuara pada satu kepentingan yaitu untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan sehingga lembaga pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan maupun para lulusannya diakui, didukung dan dibutuhkan oleh masyarakat.

contohnya, seseorang yang berasal dari luar program dapat menyumbangkan pandangan yang sangat obyektif pada pelaksanaan penjajakan, serta dapat menerima masukan dari orang-orang yang berpartisipasi di dalam program atau orang-orang di luar program tanpa memiliki pandangan yang bias.

syarat evluator

Syarat Evaluator

Mempunyai visi, misi dan ciri seorang Dosen
Mau dan mampu menjadi Evaluator
Evaluator Pengabdian kepada Masyarakat adalah Kelompok Pakar dan berpengalaman melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (dilihat dari track record nya)
Sanggup merahasiakan hasil evaluasinya, karena evaluator hanya menilai, sedangkan yang menetapkan didanai adalah Direktur Binlitabmas
Sanggup “tidak populer”, dan dimarahi teman sendiri

Senin, 22 Oktober 2007

RESENSI BUKU

RESENSI BUKU
JUDUL BUKU : EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN
PENGARANG : Prof.Dr. Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddi Abdul Jabar
PENERBIT : PT. Bumi Aksara
TEBAL HALAMAN : 1-152
ISI BUKU :
Dalam buku ini dibahas bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkmbangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Untuk melaksanakan profesinya, tenaga pendidiK khususnya guru sangat memerlukan aneka ragam pengetahuan dan keterampilan keguruan yang memadai dalam arti yang sesuai dengan tuntutan zaman dan kemajuan sains dan teknologi. Diantara pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan juga calon guru adalah pengetahuan tentang kemampuan guru dalam mengevaluasi program pendidikan. Karena dalam setiap kegiatan yang termasuk kategori resmi dan besar misalnya kegiatan pendidikan, memerlukan satu langkah penting yang dikenal dengan istilah monitoring dan evaluasi, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian kegiatan dengan rancangan yang sudah disususn dan mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan.
Karena suatu pendidikan akan dikatakan sempurna jika dalam prosesnya dilaksanakan suatu evaluasi, dengan menggunakan strategi yang tepat sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Evaluasi terhadap program program pendidikan juga dimaksudkan untuk mengetahuai tingkat keberhasilan atau kegagalan suatu program pendidikan dan hasil evaluasi dapat dijadikan informasi sebagai masukan untuk menentukan tindak lanjut dari program yang sedang atau telah dilaksanakan.
Kandungan pokok buku ini terdiri atas dua macam yaitu: 1) Evaluasi dan 2) Program. Hal tersebut dijadikan intisari dalam pembahasan buku ini mengingat peranannya yang sangat vital dalam setiap proses pengajaran baik dalam satuan pendidikan sekolah maupun satuan pendidikan luar sekolah.
Dalam buku ini juga ditulis berbagai hal yang berkaitan dengan evaluasi program pendidikan. Diawali dengan bab pertama yang membahas mengenai konsep dasar evaluasi program., bab selanjutnya mengenai konsep dasar evaluasi program, bab selanjutnya mengkaji tentang model dan rancangan evaluasi program, perencanaan dan pelaksanaan evaluasi program dan lain-lain.
KELEBIHAN:
Buku ini sangat cocok sekali dibaca dan dipelajari oleh semua civitas akademika pendidikan baik guru, dosen maupun mahasiswa khususnya fakultas Tarbiyah yang telah menduduki semester akhir, karena mau tidak mau seorang guru itu dituntut untuk menguasai tentang kemampuannya dalam mengevaluasi agar dapat mencapai suatu tujuan.
Dalam buku ini juga ditulis rangkuman-rangkuman pada akhir bab nya, sehingga memudahkan bagi pembaca untuk mengetahui gambaran materi yang akan dipelajari. Sehingga pembaca mempunyai pengetahuan awal sebelum membaca lebih dalam.
KELEMAHAN:
Mengingat materi ini sangat penting peranannya dalam bidang pendidikan, maka materi-materi yang terkandung dalam buku ini kurang banyak pembahasannya. Disamping itu menurut saya bahasa yang dugunakan dalam buku ini sulit dipahami karena banyak ditulis istilah-istilah asing yang menghambat pemahaman kita.
SARAN:
Menurut saya sebaiknya materi ini dibahas lebih rinci dan spesifik agar lebih mudah dalam memahami materi ini. Disamping itu juga sebaiknya bahasa yang digunakan pun lebih sederhana agar para pembaca lebih mudah dalam mencerna kandungan pokok buku ini.

Selasa, 02 Oktober 2007

Jenis-jenis Validitas

JENIS-JENIS VALIDITAS

Validitas atau kesahihan menunjukan pada kemampuan suatu instrumen (alat pengukur) mengukur apa yang harus diukur (…. a valid measure if it succesfully measure the phenomenon), seseorang yang ingin mengukur tinggi harus memakai meteran, mengukur berat dengan timbangan, meteran, timbangan merupakan alat ukur yang valid dalah kasus tersebut. Dalam suatu penelitian yang melibatkan variabel/konsep yang tidak bisa diukur secara langsung, maslah validitas menjadi tidak sederhana, di dalamnya juga menyangkut penjabaran konsep dari tingkat teoritis sampai tingkat empiris (indikator), namun bagaimanapun tidak sederhananya suatu instrumen penelitian harus valid agar hasilnya dapat dipercaya.
Mengingat pentingnya masalah validitas. Maka tidak mengherankan apabila Para Pakar telah banyak berupaya untuk mengkaji masalah validitas serta membagi validitas ke dalam beberapa jenis, terdapat perbedaan pengelompokan jenis-jenis validitas, Elazar Pedhazur menyatakan bahwa validitas yang umum dipakai tripartite classification yakni Content, Criterion dan Construct, sementara Kenneth Bailey mengelompokan tiga jenis utama validitas yaitu : Face validity, Criterion Validity, dan construct validity, dengan catatan face validity cenderung dianggap sama dengan content validity. Berikut ini akan dikemukakan beberapa jenis validitas yaitu :
1. Validitas Rupa (Face validity). Adalah validitas yang menunjukan apakah alat pengukur/instrumen penelitian dari segi rupanya nampak mengukur apa yang ingin diukur, validitas ini lebih mengacu pada bentuk dan penampilan instrumen. Menurut Djamaludin Ancok validitas rupa amat penting dalam pengukuran kemampuan individu seperti pengukuran kejujuran, kecerdasan, bakat dan keterampilan.
2. Validitas isi (Content Validity). Valditas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi (konsep) yang harus diukur. Ini berarti bahwa suatu alat ukur mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Misalnya test bidang studi IPS, harus mampu mengungkap isi bidang studi tersebut, pengukuran motivasi harus mampu mengukur seluruh aspek yang berkaitan dengan konsep motivasi, dan demikian juga untuk hal-hal lainnya. Menurut Kenneth Hopkin penentuan validitas isi terutama berkaitan dengan proses analisis logis, dengan dasar ini Dia berpendapat bahwa validitas isi berbeda dengan validitas rupa yang kurang menggunakan analisis logis yang sistematis, lebih lanjut dia menyatakan bahwa sebuah instrumen yang punya validitas isi biasanya juga mempunyai validitas rupa, sedang keadaan sebaliknya belum tentu benar.

3. Validitas kriteria (Criterion validity). Adalah validasi suatu instrumen dengan membandingkannya dengan instrumen-pengukuran lainnya yang sudah valid dan reliabel dengan cara mengkorelasikannya, bila korelasinya signifikan maka instrumen tersebut mempunyai validitas kriteria. Terdapat dua bentuk Validitas kriteria yaitu : Validitas konkuren (Concurrent validity), Validitas ramalan (Predictive validity). Validitas konkuren adalah kemampuan suatu instrumen pengukuran untuk mengukur gejala tertentu pada saat sekarang kemudian dibandingkan dengan instrumen pengukuran lain untuk konstruk yang sama. Validitas ramalan adalah kemampuan suatu instrumen pengukuran memprediksi secara tepat dengan apa yang akan terjadi di masa datang. Contohnya apakah test masuk sekolah mempunyai validitas ramalan atau tidak ditentukan oleh kenyataan apakah terdapat korelasi yang signifikan antara hasil test masuk dengan prestasi belajar sesudah menjadi siswa, bila ada, berarti test tersebut mempunyai validitas ramalan.

4. Validitas konstruk (Construct Validity). Konstruk adalah kerangka dari suatu konsep, validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Menurut Jack R. Fraenkel validasi konstruk (penentuan validitas konstruk) merupakan yang terluas cakupannya dibanding dengan validasi lainnya, karena melibatkan banyak prosedur termasuk validasi isi dan validasi kriteria.

Selasa, 25 September 2007

CONTOH RAPORT KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP diberlakukan di Indonesia mulai tahun ajaran 2006/2007, menggantikan Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi). KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

KTSP diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP berlaku pada jenjang pendidikan dasar (Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama) dan menengah (Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan), dan disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat:

  • kerangka dasar dan struktur kurikulum,
  • beban belajar,
  • kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan
  • kalender pendidikan.

Standar kompetensi lulusan (SKL) digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

Pemberlakuan KTSP didasarkan pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2006. Penyusunan KTSP selaian melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat.

Untuk itulah saya mendapatkan tugas untuk membuat contoh KTSP yang mudah-mudahan dapat memberikan saya nilai yang bagus dan bisa bermanfaat bagi khalayak umum yang ingin mengetahui tentang KTSP untuk melihat contoh KTSP silahkan mengunduh dengan mengklik link dibawah ini.


Selasa, 18 September 2007

konsep jujur,adil, dan bertanggung jawab dalam konsep Islam

JUJUR
Hakikat berkata benar(jujur)
Nabi SAW bersabda " Sesungguhnya berkata benar itu menyebabkan kebajikan, dan kebajikan itu menyebabkan masuk surga. Ada orang yang suka berkata benar hingga ditetapkan sebagai orang yang siddiq di sisi Allah dan dusta itu menyebabkan masuk neraka. Ada orang yang suka berdusta hingga ditetapkan disisi Allah sebagai pendusta.
Jujur merupakan bagian akhlak utama dan prilaku paling bijak yang seharusnya dimiliki seorang muslim. Jujur disini tidak terbatas pada perkataan tapi juga niat dan perbuatan.
Saudaraku... Setiap kali kita berbohong maka bohong itu akan menjadi penjara baru bagi kita. Kita akan selalu was-was, takut diketahui kebohongan kita yang mengharuskan kita berbuat bohong lanjutannya. Demikianlah kurang lebih bagi orang-orang yang berdusta dalam hal apapun. Pastikanlah kita menjadi orang yang menikmati hidup jujur. Lebih baik kita disisihkan karena kita jujur dari pada diterima karena berdusta, berarti sepanjang waktu kita akan penuh ketegangan.
ADIL
Adil merupakan lawan kata zhalim artinya seseorang menjalankan kewajibannya tanpa kehilangan hak-haknya ada tiga jenis adil pertama, adil antara hamba dengan rabbnya.Artinya Ia nlebih mementingkan hak Allah dari pada haknya, memprioritaskan ridhonya dari pada nafsunya.Kedua, adil antara hamba dengan dirinya. Artinya Ia mampu mencegah kerusakan dan kehancuran pada dirinya dengan tetap bertakwa kepada Allah baik dalam keadaan sendiri maupun ditengah orang banyak.Ketiga, adil antara hamba dengan sesamanya dengan jalan memberikan nasehat, tidak berkhianat dan selalu sadar akan berbagai hal. Sebagaimana firman Allah Al- Maidah ayat 8:
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap satu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
BERTANGGUNG JAWAB
Al- Zalzalah:7-8
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun niscaya Ia akan melihat balasannya.
Dan barang siapa yang berbuat kejahatan seberat zarah pun niscaya Ia akan melihat balasannya.
Maksud ayat ini Allah akan memberikan balasan bagi hamba-hambanya yang melakukan suatu perbuatan sesuai dengan kadar perbuatannya.

Senin, 10 September 2007

tugas pertama evaluasi program pendidikan

pak ini nama blog saya
luthfiah shofa
104018200619
KI MP VII A